Kenapa Merasa Cemas Tanpa Alasan?

Tentu kamu pernah merasa cemas bukan? Perasaan normal ini bisa menyerang siapa saja dengan atau tanpa alasan, dan seringkali kita rasakan sebagai makhluk yang punya perasaan. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang menekan. Dalam beberapa kasus, perasaan cemas yang berlebihan dapat menyebabkan ketakutan yang tidak rasional terhadap suatu hal.

Lalu kenapa seseorang bisa merasa cemas tanpa alasan yang jelas? Seringkali apa yang kita cemaskan adalah sesuatu yang belum terjadi. Jika kecemasan adalah rasa khawatir itu sendiri, bagaimana kita bisa menjelaskan alasan kecemasan seseorang menjadi cemas? Untuk lebih memahami perasaan cemas, kita harus lebih mendalami pengertian kecemasan itu sendiri. Ada banyak sekali definisi kecemasan dari para ahli berikut ini.

  • Maramis (1995) – Kecemasan adalah suatu ketegangan, rasa tidak aman, kekhawatiran, yang timbul karena dirasakan akan mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.
  • Lazarus (1991) – Kecemasan adalah reaksi individu terhadap hal yang akan dihadapi. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang menyakitkan, seperti kegelisahan, kebingungan, dan sebagainya, yang berhubungan dengan aspek subyektif emosi. Kecemasan merupakan gejala yang biasa pada saat ini, karena itu disepanjang perjalanan hidup manusia, mulai lahir sampai menjelang kematian, rasa cemas sering kali ada.
  • Saranson dan Spielberger (dalam Darmawanti 1998) – Kecemasan merupakan reaksi terhadap suatu pengalaman yang bagi individu dirasakan sebagai ancaman. Rasa cemas adalah perasaan tidak menentu, panik, takut, tanpa mengetahui apa yang ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan perasaan gelisah dan rasa cemas tersebut.
  • Tjakrawerdaya (1987) – Kecemasan atau anxietas adalah efek atau perasaan yang tidak menyenangkan berupa ketegangan, rasa tidak aman dan ketakutan yang timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang mengecewakan tetapi sumbernya sebagian besar tidak disadari oleh yang bersangkutan.
  • Suryabrata (1986) – Kecemasan adalah perasaan yang timbul dan akan mendorong orang untuk melakukan suatu usaha untuk mengurangi kecemasan itu atau mencegah impuls-impuls yang berbahaya.

Cemas bisa dikatakan perasaan yang tidak rasional, jadi sulit sekali menyebutkan apa sebabnya karena sifat subyekif dari kecemasan itu. Kejadian yang sama belum tentu dirasakan sama pula oleh setiap orang. Jadi suatu rangsangan atau kejadian dengan kualitas dan kuantitas yang sama dapat diinterprestasikan secara berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya.

Menurut FreudCalvin S. Hall (1993) membedakan kecemasan menjadi 3 macam berdasarkan sumber timbulnya kecemasan, yaitu:

  • Kecemasan Neurotik (Neurotic Anxiety). Kecemasan yang berhubungan erat dengan mekanisme pembelaan diri, dan juga disebabkan oleh perasaan bersalah atau berdosa, konflik-konflik emosional yang serius, frustasi, serta ketegangan-ketegangan batin.
  • Kecemasan Moral (Anxiety of moral conscience/super ego). Rasa takut akan suara hati, di masa lampau pribadi pernah melanggar norma moral dan bisa di hukum lagi, misalnya takut untuk melakukan perbuatan yang melanggar ajaran agama.
  • Kecemasan Realistik (Realistic Anxiety). Rasa takut akan bahaya-bahaya nyata di dunia luar, misalnya takut pada ular berbisa.

Secara sederhana kecemasan bisa disebabkan karena individu mempunyai rasa takut yang tidak realistis. Jadi karena kita keliru dalam menilai suatu bahaya yang dihubungkan dengan situasi tertentu, atau cenderung menaksir secara berlebihan suatu peristiwa yang membahayakan. Kecemasan juga dapat disebabkan karena penilaian diri yang salah, dimana individu merasa bahwa dirinya tidak mampu mengatasi apa yang terjadi atau apa yang dapat dilakukan untuk menolong diri sendiri.

0 Comments

Post a Comment